44 research outputs found

    Global Optimization Using Local Search Approach for Course Scheduling Problem

    Get PDF
    Course scheduling problem is a combinatorial optimization problem which is defined over a finite discrete problem whose candidate solution structure is expressed as a finite sequence of course events scheduled in available time and space resources. This problem is considered as non-deterministic polynomial complete problem which is hard to solve. Many solution methods have been studied in the past for solving the course scheduling problem, namely from the most traditional approach such as graph coloring technique; the local search family such as hill-climbing search, taboo search, and simulated annealing technique; and various population-based metaheuristic methods such as evolutionary algorithm, genetic algorithm, and swarm optimization. This article will discuss these various probabilistic optimization methods in order to gain the global optimal solution. Furthermore, inclusion of a local search in the population-based algorithm to improve the global solution will be explained rigorously

    University Course Scheduling Using the Evolutionary Algorithm

    Get PDF
    Course scheduling problem is hard and time-consuming to solve which is commonly faced by academic administrator at least two times every year. This problem can be solved using search and optimization technique with many constraints. This problem has been well studied in the past, and still becomes favorite subject for researchers. We will briefly discuss the convergence difficulty in our initial work on this subject using a modified hill-climbing search technique[8]. In this paper, an evolutionary algorithm is applied to solve the course scheduling problem and studying mutation techniques involved in the algorithm

    A Continuous Topography Approach for Agent Based Traffic Simulation, Lane Changing Model

    Full text link
    Traffic simulation has been being an interesting research subject for transport engineer and scientist, mathematicians and informatics scientist for different point of view. Transport scientists study the traffic complexity and behaviour of traffic participants by using statistical experiment or simulation. The earlier approach was based on macroscopic model deducted from hydrodynamics kinematic wave analogy. Later on the microscopic model was introduced first by invoking cellular automata and then agent based model takes important role in the traffic simulation world. Most of microscopic model are based on a multi-grid element topography model which is a natural environment of cellular automata. Just recently a software engineer started an ambitious work to develop a multipurpose framework for complex traffic simulation. The ingenious idea is to replace the traditional grid based element topography with a continuous two dimensional one from which a region of traffic road or street is built up. Traffic participant is modelled as agent whose physical properties such as its coordinate position, speed, and direction are governed by the kinematic Newtonian law. This article will present this new concept and show how the simple movement of lane changing model that is very well known from the beginning era of traffic simulation become a quite complex movement in the new continuous topograph

    Kajian etos kerja di kalangan jemaat aliran calvinis gereja kristen indonesia kebonjati kota bandung

    Get PDF
    Agama pada dasarnya yaitu suatu aturan-aturan melalui doktinnya supaya bisa di ikuti oleh para penganutnya. Setiap agama mempunyai doktrin dan aturannya tersendiri yang wajib diikuti oleh para penganutnya. Dalam hal ritus atau yang berbau sosial, agama menyampaikan doktrin nya. Termasuk dalam hal bekerja, agama mampu mendorong melalui doktrinnya kepada para pengikutnya. Sedangkan etos kerja merupakan istilah yang berasal dari doktrin agama dan mengajarkan kepada para penganutnya supaya menjaga semangat dalam bekerja mereka. Di sini peneliti yang melakukan kajian di GKI Kebonjati mengenai etos kerja di kalangan Jemaat gereja dan masalah yang difokuskan di sini adalah konsep agama dan etos kerja kemudian motivasi para jemaat pada saat melakukan pekerjaannya. Tujuannya untuk mengetahui mengenai dua permasalahan tersebut. Di sini peneliti menggunakan teori dari Max Weber mengenai panggilan atau beruf. Weber menyebutkan bahwa aliran Calvinisme terutama yang puritan mereka menganggap bahwa bekerja merupakan adalah ibadah, atau biasa yang disebut dengan beruf. Peneliti juga melengkapinya dengan pandangan Weber mengenai agama dan rasionalisasi menurut Weber. Hal ini dilakukan untuk mengurutkan teori-teori dari Weber. Karena sebelum membahas mengenai Etika Protestan, Weber mengemukakan pandangannya mengenai agama dan tentunya juga rasionalisasi. Penulis di sini menggunakan pendekatan Sosiologi Agama. Karena Etos kerja itu merupakan prilaku dari setiap orang yang kemudian bisa dilihat melalui tindakannya. Peneliti di sini menemukan bahwa Gereja Kristen Indonesia Kebonjati Kota Bandung dahulunya merupakan gereja pecahan dari Gereja Kristen Pasundan, di mana GKP di isi oleh orang pribumi atau Sunda sedangkan GKI merupakan kumpulan dari orang Tionghoa pada saat itu. Jadi GKI mempunyai warnanya tersendiri dalam hal etos kerja. Karena sebagaimana kita ketahui bahwa orang Tionghoa juga mempunyai tradisi atau kebijakan nya tersendiri mengenai bekerja. Selain itu terkait dengan motivasi etos kerja dari Jemaat Gereja, peneliti menemukan dari responden yang berhasil peneliti wawancarai mereka menyebutkan bahwa mereka bekerja di motivasi oleh agama. Lalu terdapat juga responden yang menyebutkan bahwa motivasi dari pekerjaan yang sedang dia lakukan itu karena dia punya keinginan untuk mencapai cita-cita dan juga jabatan setinggi-tingginya. Namun pendeta menyebutkan bahwa memang Jemaat gereja di sini itu murni bekerja atas dorongan dari agama, terlepas dari apa yang mereka katakan terkait motivasi pekerjaan mereka, mau itu pelayanan atau ibadah pada dasarnya mereka itu bekerja di dasari oleh agama dan tidak memperioritaskan uang dalam pekerjaan mereka. Sehingga tampak kebahagiaan dari setiap Jemaat gereja yang bisa dilihat di sini

    Effect of Temperature Variations of Corn (Maize) Oil Biodiesel on Torque Values and Thermal Efficiency of Diesel Engines

    Get PDF
    The trend of consumption of hydrocarbon fuels in Indonesia, which is increasing every year, is not accompanied by the amount of production, which is decreasing. Alternative fuels to reduce dependence on hydrocarbon fuels. One form of alternative fuel is biodiesel, which is made from corn (maize) oil. Corn oil itself, if processed, can be an option for clean and environmentally friendly energy option and that is the main objective of this research is to determine the performance of biodiesel corn oil on diesel engines. The method used in this study is an experimental method where corn oil biodiesel is tested directly on a testing machine. The data from the test results will be used to find the torque and thermal efficiency values so that the engine performance values for each fuel variation can be identified. The results of the study obtained the engine performance value, namely the highest torque was on diesel oil fuel 4.57 N.m. The highest thermal efficiency value achieved at the B30 fuel sample at a temperature of 60 °C with the thermal efficiency of 17.4 percent. With these results, it can be concluded that engine performance with corn oil fuel can be used as an alternative fuel to replace hydrocarbon fuel

    ANALISIS KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL JL. K. H. WAHID HASYIM II – JL. PADAT KARYA, SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR

    Get PDF
    Simpang merupakan daerah terjadinya konflik yang dapat menimbulkan kemacetan. Salah satu simpangdi Kota Samarinda yang sering mengalami kemacetan adalah simpang tiga Jl. K. H. Wahid Hasyim II – Jl. PadatKarya. Simpang ini merupakan simpang tiga tak bersinyal yang cukup padat karena berada dekat dengan kawasanpemukiman, pertokoan, dan sekolah. Selain itu, pada bahu jalan sepanjang lengan digunakan sebagai lahan parkir.Analisis kinerja simpang dilakukan menggunakan MKJI 1997 dan program PTV Vissim. Hasil analisiskondisi eksisiting simpang menggunakan MKJI 1997 diperoleh nilai derajat kejenuhan sebesar 1,44, dan tundaansimpang sebesar 71,38 detik/smp dengan tingkat pelayanan F. Selanjutnya dilakukan simulasi dengan PTVVissim. Penyesuaian terhadap model simulasi dengan kondisi lapangan dengan cara kalibrasi, validasi modelsimpang secara trial dan error, mempertimbangkan perilaku pengemudi, serta melakukan uji GEH dan uji MAPEterhadap volume kendaraan. Hasil analisis menggunakan PTV Vissim diperoleh nilai tundaan simpang sebesar44,4167 detik/kendaraan dengan tingkat pelayanan simpang E.Berdasarkan analisis tersebut, untuk mengatasi permasalahan pada simpang tersebut diambil solusipenanganan dengan merencanakan simpang bersinyal. Perencanaan simpang bersinyal diberikan denganpengaturan 2 fase dan 3 fase dengan menggunakan MKJI 1997 dan dilakukan simulasi dengan program PTVVissim. Hasil analisis alternatif simpang yang paling baik yaitu simpang dengan 3 fase karena menghasilkan DSrata-rata simpang sebesar 0,785, tundaan simpang sebesar 32,81 detik/smp dan tingkat pelayanan D, D, dan Dpada masing-masing pendekat. Hasil analisis menggunakan PTV Vissim diperoleh nilai tundaan simpang sebesar36,89 detik/kendaraan dengan tingkat pelayanan simpang D

    THE INFLUENCE OF RELATIONSHIP MARKETING TOWARDS CUSTOMER RETENTION EFFORTS ON CULINARY SEAFOOD CRAB'S NEST RESTAURANT IN THE CITY OF JAMBI

    Get PDF
    The purpose of this study was to study the relationship of marketing to customer retention in seafood food companies in crabs in the city of Jambi, as well as identify things that need to be considered in improving customer retention. The data in this study used a survey method using a questionnaire given to 105 respondents. The data were analyzed using multiple linear regression techniques. The results of statistical tests simultaneously, dimensions, commitment, communication, and handling were significantly positive and significant for customer retention, with an influence value (R2) of 54.5%. The results showed that partially, dimensions, commitment, and communication had a positive and significant effect on customer retention, while the handling dimension was not significant to customer retention. Thus, efforts are needed to improve the quality of handling speed in order to increase customer retention in the crab seafood restaurant culinary business in Jambi City

    ANALISIS ELASTISITAS KESEMPATAN KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DI PROVINSI JAWA BARAT

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar daya serap tenaga kerja dan menentukan elastisitas kesempatan kerja pada sektor industri pengolahan di Provinsi Jawa Barat. Hasil analisis regresi dengan model transformasi logaritma menunjukkan bahwa, Daya serap tanaga kerja sektor industri besar di Provinsi Jawa Barat adalah sebesar 594 jiwa per unit usaha industri. Elastisitas kesempatan kerja berdasarkan nilai output industri kurang responsif dan saling bertolak belakang, di mana nilai elastisitas dari faktor nilai output industri yang dilihat dari nilai koefisien regresinya hanya sebesar -0,0211 yang ternyata lebih kecil dari nilai koefisien regresi faktor jumlah unit usaha yang mencapai nilai sebesar 593,7823. Dengan demikian, elastisitas kesempatan kerja pada sektor industri besar di Provinsi Jawa Barat lebih responsif terhadap faktor jumlah unit usaha
    corecore